KEUTAMAAN LAPAR


Di dalam tulisan saya kali ini saya ingin sedikit mengulas mengenai keutamaan lapar, sesuatu yang sangat berhubungan dengan puasa itu sendiri.
Lapar bukanlah sesuatu yang diwajibkan oleh syariat dan juga bukan sesuatu yang digunakan untuk menyempurnakan keimanan seseorang. Namun, lapar merupakan kebiasaan ahli akhirat untuk meminimalisir syahwat-syahwat dunia. Lapar yang dimaksud di sini adalah lapar yang tidak berlebihan. Cara makan yang terbaik adalah makan tanpa kenyang dan tanpa lapar, sebab tujuan dari makan adalah mempertahankan hidup dan menguatkan ibadah. Porsi makan yang terbaik adalah maksimal sepertiga dari seluruh isi perut kita (sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air, dan sepertiga untuk nafas/udara).
Lapar memiliki beberapa faedah yaitu:
1.       Membersihkan hati, mengendalikan tabiat, dan menyelamatkan mata hati.
2.       Melembutkan hati dan menjernihkannya, membuat seseorang mampu menangkap nikmatnya suatu kebiasaan dan dapat menghayati sebuah zikir.
3.       Ketertundukan dan rendah hati, hilangnya kesembronoan, kegembiraan yang melampaui batas, dan kesombongan yang merupakan sumber kejahatan dan lupa terhadap Allah.
4.       Tidak lupa terhadap bencana dan azab Allah, dan juga tidak melupakan orang-orang yang mendapatkan bencana tersebut.
5.       Mengalahkan keseluruhan syahwat yang mendorong pada kemaksiatan, dan mampu menguasai jiwa yang selalu mengajak pada keburukan.
6.       Menolak kantuk dan membuat seseorang senantiasa terjaga (tidak tidur).
7.       Mempermudah seseorang untuk melakukan ibadah secara terus-menerus.
8.       Menyedikitkan makan bisa menyehatkan badan, menguatkan badan, dan menolak penyakit.
9.       Meringankan beban hidup.
10.   Membuat seseorang mampu mengorbankan dan mensedekahkan kelebihan makanannya kepada anak-anak yatim dan orang-orang miskin, sehingga di hari kiamat nanti ia berada di bawah payung sedekahnya itu.
11.   Membuat pemahaman tajam (pandai), jernih, dan suci, serta mendatangkan hikmah (kebijaksanaan).
12.   Memudahkan memahami nasehat, dan hatinya cepat menjadi halus.
13.   Hati yang lapar dekat kepada Allah yang Maha Mulia, jauh dari setan, dekat kepada kebaikan, jauh dari keburukan, dekat pada kebaikan, jauh dari kejelekan, dekat pada keramahan dan jauh dari bahaya
14.   Keresahan hati terkadang disebabkan oleh makanan, dan membiarkan jiwa menjadi lapar adalah sebaik-baik sesuatu yang dicari
15.   Membersihkan badan, melembutkan hati, air matanya mudah bercucuran, dan cepat untuk mentaatkan jiwa dan badannya, dan hidup di dunia dengan mulia.
Begitu banyak manfaat dari lapar (makan secukupnya) ini. Ternyata, segalanya untuk kebaikan diri manusia itu sendiri, bukan? Maka, mulai saat ini biasakanlah makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang agar manfaat-manfaat tersebut bisa kita dapatkan.

silahkan copy paste jangan lupa menyertakan alamat ini